Halo semua, pada artikel jurnal kali ini kita akan membahas tentang air liur kucing menurut Islam. Bagi sebagian orang, mungkin hal ini terdengar sepele dan tidak penting. Namun pada kenyataannya, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui terkait dengan air liur kucing dalam Islam. Yuk, simak artikel ini sampai selesai!
1. Apa Itu Air Liur Kucing?
Sebelum membahas lebih lanjut tentang air liur kucing menurut Islam, mari kita bahas terlebih dahulu apa itu air liur kucing. Air liur kucing adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar liur kucing pada mulut kucing. Cairan ini berfungsi sebagai pelumas pada makanan yang dikonsumsi oleh kucing, sehingga makanan dapat lebih mudah dicerna.
Selain itu, air liur kucing juga berfungsi sebagai alat pertahanan dari kucing terhadap bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuhnya. Sehingga, air liur kucing dapat membantu menjaga kesehatan kucing itu sendiri.
2. Apa Hubungan Air Liur Kucing Dengan Islam?
Mungkin ada yang bertanya-tanya, apa hubungan antara air liur kucing dengan Islam? Jawabannya adalah, air liur kucing memiliki beberapa peran penting dalam Islam. Mari kita bahas satu per satu.
2.1. Air Liur Kucing Dalam Perspektif Kesehatan
Dalam Islam, terdapat beberapa hadis yang menyebutkan tentang manfaat air liur kucing untuk kesehatan manusia. Salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.
No | Hadis |
---|---|
1 | Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Jika seekor kucing minum dari nampanmu, maka sapukan tanganmu pada air itu, karena kucing itu telah membersihkannya dari segala najis.” |
Dari hadis tersebut, dapat dipahami bahwa air liur kucing memiliki kandungan yang dapat membersihkan najis pada benda yang terkena air liur tersebut. Selain itu, terdapat juga hadis yang menjelaskan tentang manfaat air liur kucing dalam pengobatan.
2.2. Air Liur Kucing Dalam Perspektif Ibadah
Selain dalam perspektif kesehatan, air liur kucing juga memiliki peran dalam ibadah. Terdapat beberapa hadis yang menjelaskan tentang hal ini.
No | Hadis |
---|---|
1 | Mu’adz melaporkan, “Aku pernah meminum wudhu dengan air dari tempat bekas minumnya kucing, kemudian aku pergi ke masjid dan berjumpa dengan Abdullah bin Zaid, lantas aku memberitahunya. Lalu Abdullah bin Zaid berkata, ‘Sungguh aku melakukan seperti itu di depan Rasulullah, kemudian beliau bersabda, “Itu (air tersebut) adalah air yang suci, dan kucing itu bukanlah binatang yang najis, sehingga aku meminum air itu.”‘” |
Dari hadis tersebut, dapat dipahami bahwa air liur kucing dapat dijadikan sebagai bahan wudhu atau mandi junub, asalkan air liur tersebut bukan berasal dari kucing yang terkena najis. Namun, perlu diingat bahwa hal ini hanya berlaku jika tidak ada air yang lebih bersih atau tidak tersedia.
3. Apa Hukum Menjilat Air Liur Kucing?
Setelah mengetahui beberapa peran penting dari air liur kucing dalam Islam, mungkin ada yang bertanya-tanya tentang hukum menjilat air liur kucing. Sebelum menjawab pertanyaan ini, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apakah air liur kucing najis atau tidak.
3.1. Apakah Air Liur Kucing Najis?
Menurut mazhab Syafi’i dan Maliki, air liur kucing termasuk najis. Sedangkan menurut mazhab Hanafi dan Hambali, air liur kucing tidak termasuk najis, kecuali berasal dari kucing yang mengkonsumsi daging hewan yang tidak halal.
3.2. Hukum Menjilat Air Liur Kucing
Berdasarkan perbedaan pandangan tersebut, maka hukum menjilat air liur kucing juga berbeda-beda. Bagi yang menganggap air liur kucing najis, maka hukum menjilat air liur kucing adalah haram. Sedangkan bagi yang menganggap air liur kucing tidak najis, maka hukum menjilatnya adalah mubah atau boleh dilakukan.
4. Kesimpulan
Demikianlah pembahasan tentang air liur kucing menurut Islam. Dapat dipahami bahwa air liur kucing memiliki peran yang cukup penting dalam Islam, baik dari perspektif kesehatan maupun ibadah. Namun, terdapat perbedaan pandangan tentang hukum air liur kucing yang perlu diperhatikan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Wassalamu’alaikum.
FAQ
1. Apakah air liur kucing halal?
Menurut mazhab Hanafi dan Hambali, air liur kucing tidak najis dan halal untuk dikonsumsi, kecuali berasal dari kucing yang mengkonsumsi daging hewan yang tidak halal. Namun, pandangan ini berbeda dengan mazhab Syafi’i dan Maliki yang menganggap air liur kucing termasuk najis.
2. Apakah boleh menjilat air liur kucing?
Berdasarkan pandangan mazhab Syafi’i dan Maliki yang menganggap air liur kucing najis, maka hukum menjilat air liur kucing adalah haram. Sedangkan bagi yang menganggap air liur kucing tidak najis, maka hukum menjilatnya adalah mubah atau boleh dilakukan.
3. Apakah air liur kucing berbahaya untuk manusia?
Tidak, air liur kucing tidak berbahaya untuk manusia. Namun, tetaplah menjaga kebersihan dan kesehatan agar tidak terkena risiko penyakit atau infeksi.